Musuh Kita Bukan Lagi Ideologi, Tapi Kemiskinan": Tb. Adam Ma’rifat Ubah Arah Juang Ansor Cilegon

 


Cilegon - Gedung DPRD Kota Cilegon menjadi saksi bisu pergeseran paradigma besar dalam tubuh Gerakan Pemuda Ansor. Pada Minggu (21/12/2025), Ketua PW GP Ansor Banten, Tb. Adam Ma’rifat, secara resmi melantik jajaran pengurus PC GP Ansor Kota Cilegon serta Pimpinan Anak Cabang (PAC) se-Kota Cilegon dengan membawa pesan yang tak lagi sekadar seremonial.

Dalam orasinya yang menggelegar, Adam menegaskan bahwa era "perang fisik" dan konflik ideologi masa lalu seperti melawan PKI atau HTI sudah usai. Kini, Ansor dihadapkan pada musuh yang lebih nyata dan masuk ke dalam dapur warga: Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi.

Wajah Baru Perjuangan: Ekonomi Kolektif Bukan sekadar retorika, Adam membedah peta jalan (roadmap) kemandirian kader yang tengah digarap serius oleh PW GP Ansor Banten. Ia memperkenalkan ekosistem digital dan riil seperti Ansor Hub, BUMA, Ansor University, hingga Ansor Retail. Instrumen-instrumen ini diposisikan sebagai "senjata modern" untuk memenangkan pertempuran melawan keterbatasan finansial.

“Ansor harus hadir sebagai solusi konkret. Kita tidak bisa lagi hanya bicara gagasan tanpa menyentuh perut rakyat. Inovasi ekonomi adalah harga mati agar organisasi ini tidak hanya besar secara kuantitas, tapi juga berdaya secara kualitas,” tegas Adam di hadapan ratusan kader yang memadati aula.

Banser: Dari Lapangan ke Meja Hijau Akademik Sisi menarik lainnya adalah perhatian khusus Adam pada Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Ia mematahkan stigma bahwa Banser hanya otot organisasi. Sebaliknya, ia mendorong kader Banser untuk memiliki cita-cita setinggi langit di dunia pendidikan.

Fenomena lahirnya Banser bergelar Magister hingga Doktor di Banten saat ini dipandang sebagai modal sosial yang luar biasa. Adam optimis, dalam waktu dekat, akan lahir Profesor dari rahim Banser yang mampu menyumbangkan pemikiran strategis bagi bangsa.

Optimisme 2026: Cilegon yang Lebih Cerah Gayung bersambut, Ketua PC GP Ansor Kota Cilegon yang baru dilantik, Moch. Muachir, menyatakan kesiapannya untuk menerjemahkan visi tersebut ke tingkat akar rumput. Ia membidik tahun 2026 sebagai tahun keemasan bagi Ansor Cilegon yang lebih mandiri.

“Kami tidak akan membiarkan hambatan mematahkan semangat. Tahun 2026 harus menjadi momentum Ansor Cilegon untuk tampil lebih cerah, adaptif, dan memberikan manfaat yang dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujar Muachir dengan nada optimis.

Analisis Solutif: Langkah Strategis Pasca-Pelantikan

Agar narasi ini tidak hanya menjadi teks berita, berikut adalah solusi taktis yang bisa diterapkan oleh pengurus baru:

Akselerasi UMKM Kader melalui Ansor Retail: Membangun jaringan distribusi produk lokal milik kader ke pasar yang lebih luas di Cilegon, memanfaatkan posisi strategis Cilegon sebagai kota industri.

Sinkronisasi Kurikulum Ansor University: Menciptakan pelatihan vokasi bagi kader Banser agar memiliki sertifikasi keahlian khusus yang relevan dengan kebutuhan industri baja dan kimia di Cilegon.

Pembentukan 'Crisis Center' Ekonomi: PAC se-Kota Cilegon diharapkan menjadi pendamping bagi warga yang kesulitan akses modal atau bantuan pemerintah, menjadikan Ansor sebagai jembatan birokrasi.

Perbedaan dengan Media Lain:

Kedalaman Sudut Pandang: Menghubungkan pelantikan dengan isu sosiologis (kemiskinan) dan visi akademik (Banser Doktor).

Struktur Diksi: Menggunakan kata-kata yang memicu semangat (transformasi, arsitek ekonomi, roadmap) daripada sekadar kata "mengadakan acara".

Unsur Edukatif: Menyisipkan analisis solusi agar pembaca melihat Ansor bukan hanya sebagai organisasi massa, tapi sebagai lembaga yang visioner. (AM2GA)


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال