BUKAN NILAI AKHIR! Guru SMPN 20 Tangsel Kocok Kesadaran Siswa Lewat Proyek Sampah, Sempat Gundah Akhirnya Terharu

 






Tangsel – Inovasi pembelajaran yang membumi dan menyentuh realitas lingkungan tengah terjadi di SMP Negeri 20 Tangerang Selatan (Tangsel). Adalah Agung Mandela, guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila (PPKn) yang akrab disapa Mandela, yang berhasil memantik kesadaran kolektif siswa kelas 9 melalui program proyek berbasis isu sampah yang dilaksanakan sepanjang Oktober 2025.

Proyek ini, yang menyasar tujuh kelas (9.1 hingga 9.7), jauh dari sekadar tugas di atas kertas. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil (7-8 kelompok per kelas) untuk memproduksi karya berupa video dan makalah. Inti dari kegiatan ini adalah dialog langsung; siswa diwajibkan berinteraksi dan berdiskusi dengan staf kebersihan sekolah hingga pihak kantin mengenai pengelolaan dan dampak sampah.



Disini bisa di lihat karya kelas 9.1 – 9.7 dari Makalah dan video baik perkelompok maupun gabungan dari Link Google Drive : https://drive.google.com/drive/u/0/folders/1LbkSc5tDtFkrNIk9SVgDaa-juD1BRApk

Disini dengan maksud bagaimana cara siswa bisa berdialog dengan Staf kebersihan sekolah, Orang Kantin di sekolah tentang sampah, jelas Mandela kepada media.

Proses Di Atas Hasil : Kisah Kegundahan Sang Guru

Mandela mengakui bahwa menjalankan program yang menuntut kolaborasi dan kesabaran ini tidaklah mudah. Bahkan, di awal pelaksanaannya, ia sempat dilanda keraguan dan nyaris menghentikan proyek tersebut.

Namun, seiring waktu berjalan, kegundahan itu sirna. Perubahan positif dalam diri siswa—terutama kemampuan mereka berinteraksi dan bekerja sama dalam kelompok—telah membuktikan keberhasilan program. Nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong dan tanggung jawab sosial terinternalisasi secara nyata.

Program ini bukan dilihat hasilnya melainkan proses awal sampai finishing dalam program ini tegasnya. Ia berharap kegiatan ini dapat menanamkan kesadaran bahwa segala sesuatu yang dilakukan harus berorientasi ke depan (minimal satu tahun) dan membutuhkan kerjasama serta kekompakan yang merupakan esensi dari Pancasila.

Apresiasi dan Dukungan Multi-Pihak

Program inovatif ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak eksternal, menunjukkan bahwa karya siswa SMP ini telah melampaui batas kelas. Mandela secara khusus mengucapkan terima kasih kepada beberapa sosok yang telah melihat dan mendukung karya siswa, di antaranya:

  1. Ibu Dr. Misdayati,S.Pd dan M.Pd ( Orang Tua dari Agung Mandela)
  2. Ibu Frida Tesalonik, M.Pd ( Kepala Sekolah SMP N 20 Tangsel )
  3. Ibu Heny Khristiani, S.Si, M.Pd (Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum)
  4. Pak Ahmad Zarkasih, S.Pd ( Guru Pendidikan Pancasila Kelas 8)
  5. Ibu Ratih Nurul Annisa, S.Pd ( Guru Pendidikan Pancasila Kelas 7)
  6. Bang Irawan (Pengacara LBH Jingga)
  7. Bang Arif (Pengacara dan Konsultan Hukum)
  8. Bang Rizki, Raul, Bang Fatma, Bang Iip dkk (Mahasiswa Fakultas Pendidikan Pancasila Universitas Pamulang/Unpam)
  9. Bang Lingga (Media Online Karonesia)
  10. Bang Ridwan (Guru di Muhammadiyah Parakan)
  11. Tim dari Media Online News Mediawana

Walaupun masih banyak kekurangannya. Di setingkat SMP karya ini sudah berhasil, tutup Mandela, optimis program ini akan dilanjutkan di semester berikutnya.

SOLUSI/REKOMENDASI PENGEMBANGAN PROGRAM (Untuk SMPN 20 Tangsel):

Integrasi Lintas Mapel : Proyek sampah ini dapat dikembangkan menjadi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan mengintegrasikan mata pelajaran lain (seperti IPA untuk kompos, Bahasa Indonesia untuk storytelling video, atau Seni Budaya untuk instalasi sampah).

Penjangkauan Komunitas (CSR) : Sekolah perlu menjalin kerjasama dengan perusahaan di sekitar Tangsel (melalui program CSR) untuk pendanaan alat pendukung proyek keberlanjutan (misalnya, tempat sampah pilah atau alat komposter mini) agar hasil karya siswa berdampak langsung ke fasilitas sekolah.

Pameran Publik: Hasil karya video dan makalah siswa, terutama yang paling inspiratif, harus dipamerkan tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga melalui platform media sosial sekolah atau acara publik kecil di Tangsel, guna meningkatkan kesadaran lingkungan di masyarakat luas. (AM2GA)

 

 

 


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال