Jumlah Korban Meninggal dan Hilang Terus Bertambah, Operasi SAR Diperluas

sumatra

NewsMediawana.com - Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera—Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat—terus memakan korban jiwa. 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan adanya peningkatan signifikan dalam jumlah korban meninggal dunia dan korban yang masih dinyatakan hilang hingga Kamis pagi ini.

Data terkini dari Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB) per 4 Desember 2025, pukul 06.30 WIB, mencatat bahwa total korban meninggal dunia di tiga provinsi terdampak telah mencapai angka 780 jiwa. 

Sementara itu, tim pencarian dan pertolongan (SAR) masih berupaya keras menemukan 564 orang yang dilaporkan hilang.

Rekapitulasi Korban dan Dampak Bencana

Sebaran korban dan dampak bencana menunjukkan skala kerusakan yang masif di wilayah yang terdampak, khususnya di kawasan perbukitan dan daerah aliran sungai (DAS).

data bencana

Selain korban jiwa, bencana ini juga menimbulkan kerusakan infrastruktur yang parah:

Rumah Rusak: Lebih dari 2.400 unit rumah mengalami kerusakan, memaksa ratusan ribu jiwa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Fasilitas Umum: Sejumlah fasilitas vital juga lumpuh, termasuk 27 jembatan, 54 fasilitas pendidikan, dan 1 fasilitas kesehatan.

Fokus Operasi SAR dan Bantuan Logistik

Tim SAR gabungan, yang melibatkan unsur TNI, Polri, Basarnas, relawan, dan BPBD setempat, telah memperluas area pencarian, terutama di lokasi yang tertimbun longsoran lumpur dan puing-puing sisa banjir bandang. 

Kondisi medan yang sulit, ditambah curah hujan yang sporadis, menjadi tantangan terbesar dalam upaya evakuasi.

Pemerintah Pusat melalui BNPB, berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait, terus mengalirkan bantuan logistik ke posko-posko pengungsian. Bantuan mencakup makanan siap saji, obat-obatan, selimut, dan tenda darurat. 

Akses distribusi logistik telah dibuka kembali di beberapa titik penting setelah sebelumnya terputus akibat kerusakan jembatan dan jalan.

Sorotan pada Kerusakan Lingkungan

Terkait dengan skala kerusakan yang masif, isu kerusakan lingkungan dan dugaan praktik penebangan liar kembali menjadi sorotan utama. 

Pemerintah berkomitmen untuk melakukan audit lingkungan secara menyeluruh di wilayah hulu DAS yang terdampak, menyusul temuan adanya gelondongan kayu besar yang terseret arus banjir di beberapa lokasi.

Presiden menginstruksikan agar penanganan bencana ini menjadi prioritas nasional dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya negara, termasuk penggunaan dana siap pakai (dana on call) dalam APBN 2025 untuk menjamin keberlanjutan proses tanggap darurat hingga tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال