Tangsel - Di balik kelembutan sosok Ibu, tersimpan
kerentanan yang seringkali luput dari jangkauan keadilan. Memasuki tahun 2025,
potret buram kekerasan domestik, diskriminasi hak kerja bagi ibu, hingga
pengabaian hak-hak perdata perempuan masih menjadi noktah hitam dalam penegakan
hukum di Indonesia.
Menyikapi realita tersebut, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jingga memandang peringatan Hari Ibu bukan sekadar ajang pertukaran bunga atau ucapan puitis. Lebih dari itu, momentum ini adalah alarm bagi seluruh elemen bangsa untuk memastikan bahwa setiap Ibu mendapatkan perlindungan hukum yang paripurna.
Dalam pernyataan resminya, LBH Jingga secara khidmat
menyampaikan: "Selamat Hari
Ibu Tahun 2025." Ucapan ini sekaligus menjadi simbol komitmen lembaga
untuk terus berdiri sebagai garda terdepan dalam membela hak-hak perempuan yang
terpinggirkan.
Solusi Hukum bagi Perempuan dan Ibu LBH Jingga
menyoroti bahwa solusi atas berbagai persoalan yang menimpa Ibu di era modern
bukanlah sekadar simpati, melainkan Literasi Hukum dan Akses Keadilan (Access to Justice).
Masih banyak Ibu yang terjebak dalam lingkaran kekerasan karena buta akan
hak-hak hukumnya.
Sebagai langkah nyata, LBH
Jingga menawarkan solusi strategis melalui penguatan advokasi berbasis
komunitas. "Kita tidak bisa hanya menunggu laporan. Solusinya adalah
jemput bola; melakukan edukasi preventif agar para Ibu berdaya secara hukum,
tahu ke mana harus melangkah saat haknya dirampas, dan berani bersuara melawan
ketidakadilan," tegas perwakilan LBH Jingga.
Membela Ibu, Menyelamatkan Peradaban Bagi LBH Jingga,
membela seorang Ibu berarti menyelamatkan masa depan bangsa. Ketidakadilan yang
dialami seorang Ibu akan berdampak domino pada kesejahteraan anak dan
stabilitas keluarga. Oleh karena itu, LBH Jingga mendesak pemerintah untuk
lebih memperketat implementasi regulasi perlindungan perempuan agar tidak hanya
menjadi "macan kertas".
Hari Ibu 2025 harus menjadi
titik balik bagi supremasi hukum yang humanis. LBH Jingga memastikan bahwa
pintu kantor mereka selalu terbuka lebar bagi setiap Ibu yang mencari keadilan,
tanpa memandang status sosial maupun ekonomi. (AM2GA)
"Sebab di tangan Ibu yang terlindungi hukum, akan
lahir generasi yang bermartabat. Selamat Hari Ibu, pejuang keadilan yang
sesungguhnya."
