Tangsel — Jumat, 19 Desember 2025, DOMINASI BERINGIN: Musda IV Jadi Panggung Tunggal Sang "Iron Lady" Tangsel
Aura kepemimpinan Airin Rachmi Diany di "Bumi Anggrek" tampaknya masih belum menemui tandingan. Musyawarah Daerah (Musda) IV DPD Partai Golkar Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang digelar di kawasan Setu, dipastikan hanya akan menjadi panggung bagi calon tunggal. Airin, sang mantan Wali Kota dua periode, melenggang mulus tanpa rival untuk kembali memimpin gerbong partai berlambang pohon beringin tersebut hingga tahun 2030 mendatang.
Kepastian ini mencuat setelah Sekretaris Pelaksana Musda IV, Badrussalam, menerima berkas pendaftaran Airin yang dikawal oleh dukungan "gemuk" dari seluruh lini internal partai. Tidak tanggung-tanggung, tujuh Pengurus Kecamatan (PK), organisasi sayap, hingga organisasi pendiri partai, kompak memberikan mandat mutlak kepada Airin.
“Sinyal dukungan dari bawah hingga organisasi sayap semuanya mengerucut pada satu nama: Ibu Airin Rachmi Diany. Dengan realitas politik ini, forum Musda dipastikan berjalan secara aklamasi melalui calon tunggal,” tegas Badrussalam di Markas DPD Golkar Tangsel, Ruko Boulevard Tekno, Kamis (18/12).
Restu DPP dan Target Kursi Parlemen
Langkah Airin kian kokoh setelah dirinya mengantongi surat rekomendasi resmi dari Ketua Umum DPP Partai Golkar. Rekomendasi ini seolah menjadi "tiket VVIP" bagi Airin untuk melanjutkan kepemimpinan di periode ketiganya. Meski hanya diikuti satu kandidat, Badrussalam menjamin seluruh prosesi organisasi tetap dijalankan sesuai koridor konstitusi partai.
Di sisi lain, Sekretaris SOKSI Tangsel, Tomy Irawan, menilai majunya kembali Airin adalah langkah paling strategis untuk menjaga stabilitas dan supremasi Golkar di Tangsel. Menurutnya, elektabilitas Airin yang masih "setinggi langit" di mata masyarakat adalah aset tak ternilai untuk mendongkrak perolehan kursi di parlemen pada kontestasi politik mendatang.
“Target kami jelas, Golkar harus tetap menjadi pemenang dan terus bertransformasi menjadi partai yang memberikan manfaat nyata bagi warga Tangsel,” pungkas Tomy.
ANALISIS & SOLUSI WARTAWAN: "Politik Calon Tunggal dan Tantangan Kaderisasi"
Meski kemunculan calon tunggal menunjukkan soliditas internal yang luar biasa, fenomena ini menyisakan beberapa catatan penting yang perlu diantisipasi sebagai solusi jangka panjang bagi kesehatan demokrasi partai:
Akselerasi Kaderisasi Lapis Kedua: Golkar Tangsel di bawah kepemimpinan Airin nanti harus segera melakukan "penanaman bibit" pemimpin baru. Solusinya, Airin perlu memberikan ruang lebih luas bagi kader muda di struktur strategis agar partai tidak terjebak dalam ketergantungan pada satu figur saja (figure-heavy).
Menjaga Marwah Demokrasi Internal: Meskipun terpilih secara aklamasi, forum Musda tetap harus dijadikan ajang adu gagasan, bukan sekadar seremonial. Solusinya, Airin harus merumuskan roadmap pembangunan Tangsel yang lebih tajam sebagai panduan bagi para legislator Golkar di DPRD dalam mengawal kebijakan pemerintah.
Memperkuat Akar Rumput (Grassroots): Dengan elektabilitas Airin yang tinggi, Golkar memiliki modal kuat. Namun, mesin partai jangan sampai "tidur" setelah Musda usai. Solusinya, penguatan organisasi di tingkat kelurahan hingga RT/RW harus dilakukan secara kontinu agar kemenangan di pemilu mendatang bukan hanya sekadar mimpi di atas kertas.
Kehadiran Airin Rachmi Diany kembali di tampuk kekuasaan beringin Tangsel adalah bukti bahwa pengaruhnya masih menjadi magnet politik terkuat di wilayah ini. Kini, mata publik tertuju pada bagaimana ia akan membawa Golkar melampaui capaian-capaian sebelumnya. (AM2GA)
