Tangsel Ledakkan Infrastruktur: 45 Km Jalan Baru Rampung 2025, Kemacetan Warga Terobati Total!

 


Tangsel - Di era di mana kota-kota besar seperti Tangerang Selatan (Tangsel) bertransformasi menjadi pusat aktivitas ekonomi yang dinamis, Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) terus menggeber percepatan pembangunan infrastruktur jalan sebagai fondasi kokoh bagi mobilitas lancar dan pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan. Langkah ini bukan sekadar proyek konstruksi biasa, melainkan investasi strategis jangka panjang untuk menaklukkan tantangan kemacetan kronis dan ketimpangan aksesibilitas yang sering kali membuat warga frustrasi dalam rutinitas harian mereka, seperti perjalanan pulang kerja yang memakan waktu berjam-jam.

Menjelang tahun 2025, pemkot Tangsel menetapkan target ambisius dan realistis untuk menyelesaikan pembangunan serta peningkatan jalan sepanjang kurang lebih 45 kilometer, yang selaras dengan capaian stabil dan konsisten selama tiga tahun terakhir. Ini menunjukkan komitmen teguh untuk menjaga momentum pembangunan yang tak tergoyahkan, meskipun dihadapkan pada berbagai rintangan kompleks seperti cuaca ekstrem yang tak terduga, fluktuasi anggaran yang fluktuatif, dan tekanan dari pertumbuhan populasi yang eksplosif.

Kepala Bidang Bina Marga Tangsel, Ahmad Fatullah, dalam wawancara eksklusif yang penuh semangat, menjelaskan bahwa pada periode 2022 hingga 2024, pengerjaan jaringan jalan di seluruh wilayah Kota Tangerang Selatan telah mencapai kisaran impresif 45–50 kilometer per tahun. "Tiap tahun rata-rata kita capai sekitar 45 sampai 50 kilometer ruas jalan. Targetnya, seluruh pekerjaan tahun 2025 ini bisa selesai pada Desember nanti," ujarnya dengan optimisme yang menular, menekankan pentingnya efisiensi waktu yang maksimal untuk meminimalkan gangguan bagi masyarakat yang sedang berjuang di tengah kesibukan kota.

Lebih lanjut, Ahmad menuturkan bahwa pada tahun ini, sekitar 90 persen ruas jalan telah masuk dalam daftar pengerjaan yang terstruktur. Setiap ruas memiliki panjang yang bervariasi dan unik, mulai dari perbaikan di ruas jalan arteri yang vital sebagai urat nadi transportasi utama, kolektor yang menghubungkan kawasan strategis seperti pusat bisnis dan perumahan, hingga lokal yang melayani akses komunitas di berbagai wilayah Kota Tangerang Selatan yang beragam. Program ini mayoritas berupa kegiatan preservasi yang cerdas, bertujuan menjaga kualitas jalan agar tetap mantap dan tahan lama seperti baja, mulai dari perbaikan lapisan atas yang halus hingga pembenahan struktur dasar yang mendalam dan kokoh.

"Kebanyakan kita preservasi. Kalau ada titik-titik yang rusak, kita patching dulu, diperkuat dari dasar atau base-nya, lalu dilapis hotmix lagi," jelasnya, sambil menyoroti teknik-teknik modern yang inovatif dan diterapkan untuk memastikan daya tahan jalan dalam jangka panjang, mirip dengan perawatan kendaraan agar tetap prima. Ia menambahkan bahwa mitigasi kerusakan dini juga menjadi fokus utama yang tak tergantikan, terutama pada ruas-ruas yang sering terdampak genangan air akibat curah hujan tinggi yang deras, beban kendaraan berat dari aktivitas logistik yang intens, atau kondisi tanah labil di daerah perbukitan yang rawan longsor.

Oleh karena itu, sejumlah lokasi strategis dilakukan perbaikan menyeluruh atau rekonstruksi yang komprehensif agar daya tahan jalan meningkat signifikan hingga bertahun-tahun, mengurangi risiko kecelakaan yang mengerikan dan biaya perawatan ulang yang boros. Langkah ini tidak hanya memperbaiki kondisi fisik yang nyata, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon melalui jalan yang lebih efisien dan ramah lingkungan, sejalan dengan tren keberlanjutan global yang semakin mendesak di era perubahan iklim.


Selain pembangunan fisik yang masif dan spektakuler, Pemkot Tangsel pada 2024 juga telah menetapkan Surat Keputusan (SK) Jalan Kota terbaru sebagai langkah inovatif dan progresif untuk memperluas cakupan pengelolaan yang lebih luas. Total panjang jaringan jalan kota kini mencapai 452 kilometer, meningkat sekitar 67 kilometer dari tahun sebelumnya—sebuah lonjakan yang menggembirakan.

Penambahan ini terjadi karena ada sejumlah ruas baru yang resmi masuk menjadi kewenangan Pemerintah Kota Tangsel, termasuk akses ke kawasan industri yang booming dan pemukiman baru yang berkembang pesat, membuka pintu bagi peluang ekonomi yang lebih besar.


"Mulai tahun ini kita sudah mulai masukkan ruas-ruas baru ke dalam SK jalan kota yang baru, dan mulai kita sentuh pembangunannya," katanya, menegaskan bahwa ekspansi ini akan membawa manfaat langsung bagi warga, seperti pengurangan waktu tempuh yang drastis dan peningkatan keselamatan lalu lintas yang lebih aman, mirip dengan jalan tol yang memperlancar perjalanan panjang.

Dengan bertambahnya jaringan jalan dan peningkatan anggaran infrastruktur setiap tahun, Pemkot Tangsel menargetkan kondisi jalan kota semakin baik dan merata, terutama di wilayah yang sebelumnya minim peningkatan kualitas jalan dan terabaikan. Program ini diharapkan dapat mendukung mobilitas warga yang lebih lancar dan bebas hambatan, menekan titik kemacetan yang sering terjadi di jam sibuk seperti saat rush hour, serta memperlancar aktivitas ekonomi di seluruh kecamatan, dari perdagangan yang ramai hingga pariwisata lokal yang menjanjikan. Inisiatif ini juga menjadi contoh inspiratif bagaimana pemerintah daerah dapat beradaptasi dengan tantangan urbanisasi yang tak henti, memastikan bahwa setiap warga merasakan dampak positif dari pembangunan yang inklusif, adil, dan berkelanjutan—sebuah langkah maju menuju kota yang lebih hidup dan harmonis. (AM2GA)


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال