Tangsel – Di tengah arus deras kebutuhan validasi sosial dan tekanan social media, Ketua Harian Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Tangerang Selatan, KH Muhammad Sobron Zayyan, menyampaikan pesan spiritual mendalam: Ridho Ilahi adalah segala-galanya; mengharap ridho manusia adalah kesia-siaan.
Pesan ini mengemuka saat KH Sobron mengisi pengajian rutin MUI Kota Tangsel di Islamic Center Baiturrahmi BSD, pada Rabu (19/11/2025). Pengajian tersebut membahas Kitab Risaalatul Mustarsyidiin, yang menyoroti penyucian jiwa (tazkiyat an-nafs) dan moralitas spiritual Islam.
Solusi Spiritual di Era Digital
KH Sobron menegaskan bahwa merupakan kemustahilan untuk menyenangkan setiap orang, terutama di era di mana setiap tindakan dapat menuai pro dan kontra secara instan di dunia maya.
“Kita tidak mungkin mengharapkan semua orang ridho sama kita, itu sia-sia. Tapi kita harus berusaha keras beribadah agar mendapat ridho Allah SWT,” katanya.
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Quraniyyah tersebut menekankan bahwa masyarakat muslim harus siap menerima cela atau cibiran ketika melakukan perbuatan baik. Ridho Allah SWT harus menjadi tujuan utama karena merupakan sebuah kepastian, bukan opini yang berubah-ubah.
"Jangan takut untuk terus berbuat baik meski banyak melahirkan cibiran banyak orang," ungkapnya.
Solusi Spiritual yang Ditawarkan:
Prioritaskan Kepastian: Menggeser fokus dari validasi sosial (yang tidak pasti dan melelahkan) kepada Ridho Ilahi (yang merupakan kepastian abadi).
Sabar dan Etika Baik: Tetap bersabar dalam menjalankan ajaran Islam dan selalu mengedepankan tata krama, bahkan terhadap mereka yang menebar kebencian. Para Nabi menjadi teladan dalam bersikap baik kepada para pembenci mereka.
Pelajaran Abadi dari Kisah Abu Nawas
KH Sobron menutup ceramahnya dengan menukil kisah klasik penyair muslim terkenal, Abu Nawas, yang bersama anaknya mencoba menuntun unta. Setiap kali posisi mereka (siapa yang menuntun dan siapa yang menunggang) diganti, masyarakat selalu memberikan celaan negatif.
"Abu Nawas secara tidak langsung menunjukkan bahwa mengharapkan ridho manusia adalah hal yang sia-sia dan seringkali mengarah pada ketidakbahagiaan," jelas KH Sobron.
Inti Pelajaran: Mengejar kepuasan publik adalah jalan yang melelahkan dan tidak akan pernah terpuaskan. Sementara itu, kedamaian sejati, menurut ajaran Islam, datang dari kesadaran diri dan hubungan yang tulus dengan Tuhan. (AM2GA)
