IRONI DI BALIK HUT TANGSEL : Rapat Paripurna Digelar, Krisis Sampah TPA Cipeucang Terus Mengancam Kesehatan Warga

 


Tangsel – Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bersiap menyambut hari jadinya pada Rabu, 26 November, yang akan ditandai dengan Rapat Paripurna istimewa DPRD di pagi hari. Namun, di balik seremonial politik dan kemeriahan pedagang musiman yang memadati area sekitar gedung dewan, Tangsel masih menyimpan borok akut yang tak terpecahkan : krisis penanganan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang.

Ironi ini menjadi sorotan tajam. Saat para wakil rakyat merayakan kemajuan kota, warga yang tinggal di sekitar TPA Cipeucang, yang berjarak tidak terlalu jauh dari pusat kota, masih harus bergumul dengan bau busuk menyengat yang intensitasnya bergantung pada arah angin.

Bau Busuk yang Tak Kenal Momentum Perayaan

Permasalahan TPA Cipeucang telah menjadi sleeping problem yang terus berulang tanpa solusi definitif dari pemerintah kota. Warga mempertanyakan, sampai kapan masalah lingkungan dan kesehatan ini akan terus terjadi, seolah-olah penanganan sampah terabaikan di tengah pembangunan Tangsel.

"Kami tahu besok hari ulang tahun kota, ada Paripurna Dewan. Tapi masalah bau di TPA Cipeucang ini mau sampai kapanpun tidak bisa selesai. Bau busuk itu menjadi 'hadiah' abadi bagi kami," keluh seorang warga yang ditemui di sekitar lokasi.

Dua Sisi Mata Uang: Ekonomi Lokal dan Ancaman Kesehatan

Kompleksitas TPA Cipeucang tidak hanya pada aspek lingkungan. Keberadaan TPA ini secara tidak langsung telah menambah perekonomian warga sekitar yang bergantung pada aktivitas pemulungan dan pengelolaan sampah informal. Hal ini menciptakan dilema: solusi permanen TPA harus mempertimbangkan nasib ekonomi masyarakat yang telah terbentuk.

Namun, manfaat ekonomi tersebut tidak sebanding dengan ancaman kesehatan jangka panjang akibat paparan gas metana dan polusi udara yang terus-menerus. Bau busuk, yang terkadang sangat menyengat, adalah indikator adanya potensi gangguan pernapasan dan lingkungan yang serius.

Solusi Jangka Panjang: DPRD Ditantang Jadikan Cipeucang Prioritas Utama

Rapat Paripurna HUT Kota Tangsel harus menjadi momentum bagi DPRD untuk mengangkat isu TPA Cipeucang sebagai agenda darurat alih-alih hanya berfokus pada seremoni.

SOLUSI KOMPREHENSIF YANG DITUNTUT PUBLIK:

Alih Teknologi Pengelolaan: Pemerintah Kota harus meninggalkan model TPA konvensional dan segera menginvestigasi serta mengimplementasikan teknologi pengelolaan sampah terpadu (seperti Waste-to-Energy atau Refuse Derived Fuel—RDF) yang dapat mengurangi volume dan menghilangkan bau secara signifikan.

Rencana Exit Strategy Ekonomi: Segera susun rencana aksi yang melibatkan dan melatih warga sekitar TPA Cipeucang yang bergantung pada ekonomi sampah, agar mereka dapat beralih ke sektor ekonomi formal yang lebih aman dan berkelanjutan.

Audit Lingkungan Periodik: Lakukan audit lingkungan dan kesehatan yang transparan secara periodik di area terdampak TPA Cipeucang untuk memitigasi risiko kesehatan warga akibat polusi.

Dengan memprioritaskan penyelesaian TPA Cipeucang, DPRD dan Pemkot Tangsel dapat membuktikan bahwa perayaan HUT kota bukan sekadar seremoni kosong, tetapi perwujudan komitmen nyata terhadap kesehatan dan lingkungan warganya. Krisis sampah ini harus diakhiri agar hari jadi Tangsel benar-benar dirayakan tanpa bau busuk ironi. (AM2GA)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال