
NewsMediawana.com - Proyek Kereta Cepat Baru: Pemerintah Matangkan Studi Kelayakan Jalur Jakarta-Surabaya via Selatan
Rencana pengembangan infrastruktur transportasi nasional terus bergulir pasca-operasionalnya Kereta Cepat Whoosh rute Jakarta-Bandung.
Pemerintah Indonesia saat ini tengah mematangkan studi kelayakan (Feasibility Study/FS) untuk megaproyek perpanjangan jalur kereta cepat hingga ke Surabaya.
Wacana ini menjadi salah satu agenda strategis yang diprioritaskan oleh pemerintah untuk mendorong pemerataan ekonomi dan memangkas waktu tempuh antar-kota besar di Pulau Jawa.
Fokus Jalur Selatan untuk Pemerataan Ekonomi
Meskipun terdapat beberapa opsi rute—melalui jalur utara (Pantura), tengah, atau selatan Jawa—Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan otoritas terkait cenderung mengarah pada pengembangan jalur selatan Jawa.
Menteri Perhubungan sebelumnya telah mengungkapkan bahwa kecenderungan pemilihan rute melalui jalur selatan ini didasarkan pada tujuan utama untuk menumbuhkan titik-titik ekonomi baru di wilayah Jawa bagian selatan yang selama ini kurang terakses oleh infrastruktur transportasi massal cepat.
"Ini untuk Jawa bagian selatan. Kalau Jawa utara kan sudah jalan tol. [Proyek ini] dibuat untuk menumbuhkan titik-titik ekonomi baru," ujar Presiden Jokowi dalam kesempatan sebelumnya, menekankan pentingnya pemerataan pembangunan.
Studi Kelayakan dan Tantangan Teknis
Saat ini, proyek tersebut masih berada dalam tahap studi kelayakan (FS) yang komprehensif. Studi ini sangat krusial untuk:
Penentuan Trase (Rute) Final: Memastikan jalur yang paling optimal, baik dari segi teknis, lingkungan, maupun kelayakan ekonomi.
Kalkulasi Pembiayaan: Menghitung secara rinci estimasi biaya proyek dan menentukan skema pendanaan yang tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pemilihan Mitra: Menentukan mitra kerja sama, apakah akan melanjutkan kolaborasi dengan China (seperti Whoosh) atau mempertimbangkan tawaran dari negara lain, seperti Jepang, yang sempat terlibat dalam kajian awal.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan menegaskan bahwa proyek berskala besar ini memerlukan perhitungan yang sangat matang dan cermat, termasuk evaluasi mendalam agar kelanjutan proyek benar-benar memberikan manfaat optimal bagi masyarakat.
Proyek perpanjangan ini diharapkan dapat memangkas waktu tempuh dari Jakarta ke Surabaya secara signifikan, dengan target kecepatan operasi yang setidaknya setara dengan Whoosh.
Langkah Selanjutnya:
Penyelesaian studi kelayakan ditargetkan dapat rampung secepatnya untuk memberikan kepastian mengenai jalur, biaya, dan mitra kerja.
Pemerintah terus membuka peluang kerja sama dengan pihak lokal, termasuk PT KAI dan PT INKA, untuk memaksimalkan transfer teknologi dan penggunaan komponen dalam negeri.
Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya ini dipandang sebagai kelanjutan logis dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dan akan menjadi backbone konektivitas utama di Pulau Jawa, yang berpotensi mengubah wajah mobilitas dan ekonomi nasional.