Rupiah Menguat Signifikan, Tembus Batas Psikologis Kunci

Perkasa Jelang Akhir Tahun: Rupiah Menguat Signifikan, Tembus Batas Psikologis Kunci

news.mediawana.com - Perkasa Jelang Akhir Tahun: Rupiah Menguat Signifikan, Tembus Batas Psikologis Kunci

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) menutup perdagangan hari ini dengan kinerja yang impresif. Mata uang Garuda tersebut menunjukkan penguatan signifikan, berhasil menembus dan bertahan di bawah level psikologis kunci yang telah lama diantisipasi pasar.

Penguatan tajam ini didukung oleh gelombang optimisme investor global yang memicu aliran modal asing (inflow) besar-besaran, baik ke pasar saham (IHSG) maupun pasar obligasi (SUN) domestik.

Aliran Modal Asing Mendorong Rupiah

Pada penutupan sore, Rupiah ditutup menguat sekitar 0,5% terhadap Dolar AS, menjadikannya salah satu mata uang Asia dengan kinerja terbaik hari ini. 

Penguatan ini terjadi karena tingginya permintaan investor asing terhadap aset-aset berdenominasi Rupiah.

Ekonom Senior, Dr. Satya Negara, menjelaskan bahwa momentum penguatan ini tidak terlepas dari sentimen global yang membaik.

"Investor kini semakin yakin bahwa The Federal Reserve (The Fed) telah mendekati akhir dari siklus kenaikan suku bunga mereka. Hal ini membuat aset berisiko di emerging market, termasuk Indonesia, menjadi sangat menarik. Inflow yang masuk ke SUN dan saham memberikan dorongan likuiditas yang kuat bagi Rupiah," kata Dr. Satya.

Dampak Positif Penguatan Rupiah:

Menekan Inflasi Impor: Penguatan Rupiah membantu menekan harga barang-barang impor, terutama bahan baku industri, sehingga dapat membantu menjaga inflasi tetap stabil.

Meringankan Beban Utang: Bagi perusahaan dan Pemerintah yang memiliki utang dalam mata uang Dolar AS, penguatan Rupiah secara otomatis meringankan beban pembayaran cicilan dan bunga utang.

Meningkatkan Kepercayaan: Nilai tukar yang stabil dan menguat menunjukkan kondisi makroekonomi yang sehat, meningkatkan kepercayaan investor lebih lanjut.

Prospek Kedepan: Menjaga Stabilitas

Meskipun Rupiah sedang perkasa, Bank Indonesia (BI) diprediksi akan terus memonitor pergerakan nilai tukar. Tujuannya adalah memastikan Rupiah bergerak stabil dan tidak terlalu volatil, karena penguatan yang terlalu cepat juga dapat berdampak negatif pada daya saing eksportir.

Para pelaku pasar berharap tren positif ini dapat berlanjut seiring dengan data fundamental ekonomi domestik yang kuat dan prospek penurunan suku bunga global tahun depan.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال