Kebakaran Dahsyat Melanda Dua Rumah Makan di Pujasera Bumi Indah Tangerang: Korsleting Listrik Picu Kerugian Rp500 Juta

 


Kab Tangerang - Di tengah suasana pagi yang tenang di Kompleks Ruko Pujasera Bumi Indah, Desa Mantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, sebuah insiden kebakaran yang mengerikan terjadi pada Senin, 17 November 2025. 

Dua rumah makan populer—Rumah Makan Tenong dan Rumah Makan Sunda Beda Selera—terjebak dalam kobaran api yang ganas, meninggalkan jejak kehancuran yang mendalam di area tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Achmad Taufik, mengungkapkan kronologi mencekam melalui keterangan tertulisnya. Laporan pertama kali diterima oleh petugas sekitar pukul 09.00 WIB, ketika asap tebal mulai mengepul dari lokasi yang ramai dengan pengunjung harian. "Yang terbakar adalah Rumah Makan Tenong dan Rumah Makan Sunda Beda Selera yang berada di Ruko Pujasera Bumi Indah," kata Taufik, menekankan urgensi respons cepat untuk mencegah bencana yang lebih besar.

Penyebab kebakaran ini diduga kuat berasal dari korsleting arus pendek listrik yang berasal dari kompor di salah satu rumah makan. 

Api yang awalnya kecil dengan cepat membesar, merambat liar ke bangunan tetangga karena banyaknya material mudah terbakar seperti kayu dan kain di sekitar lokasi. Bayangkan saja, dalam hitungan menit, kobaran api yang panas dan tak terkendali telah menelan seluruh bangunan, menciptakan pemandangan yang memilukan bagi warga setempat.

Untuk menjinakkan monster api ini, BPBD Kabupaten Tangerang langsung mengerahkan kekuatan maksimal: tiga unit mobil pemadam kebakaran yang tangguh dan 18 personel berpengalaman. Unit-unit ini didatangkan dari Pos Pasar Kemis, Pos Rajeg, dan Pos Sepatan, siap menghadapi tantangan di lapangan. Namun, proses pemadaman tidak berjalan mulus. "Salah satu kendala utama di lapangan adalah tiupan angin yang sangat besar pada saat proses pemadaman," jelas Taufik, menggambarkan bagaimana angin kencang seperti mempermainkan upaya pemadam, membuat api semakin liar dan sulit dikendalikan.

Beruntung, di tengah tragedi ini, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka yang dilaporkan—sebuah kelegaan besar di antara kekacauan. Namun, pemilik kedua rumah makan tersebut harus menanggung beban berat akibat kerugian materiil yang signifikan. "Kerugian materiil akibat kebakaran ini ditaksir mencapai Rp500 juta," pungkas Taufik, menyoroti dampak ekonomi yang menyakitkan bagi para pelaku usaha kecil di daerah tersebut.

Insiden ini menjadi pengingat keras tentang pentingnya kewaspadaan terhadap bahaya listrik dan angin kencang, terutama di area komersial yang padat. BPBD Tangerang berjanji akan melakukan investigasi lebih lanjut untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, sementara masyarakat diimbau untuk selalu memeriksa instalasi listrik secara rutin. Dengan semangat solidaritas, mari kita dukung para korban agar segera bangkit dari tragedi ini. (AM2GA)



Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال