Tangsel - RAPBD 2025
Tangsel Defisit Rp130 Miliar: Anggaran Raksasa Rp 5,08 Triliun Bisa Bagi Rp3,3
Juta per Jiwa, Tapi Warga Cipeucang Masih Tenggelam Sampah!
Tangsel - Kota
Tangerang Selatan (Tangsel) terjerat defisit anggaran pedas di RAPBD 2025:
belanja direncanakan membengkak Rp5,08 triliun, sementara pendapatan cuma
Rp4,95 triliun. Lubang Rp130 miliar ini rencananya ditambal Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran (SiLPA), tapi warga curiga uang rakyat menguap entah
kemana. Dengan 1.474.311 jiwa (733.953 laki-laki, 740.358 perempuan) per semester
I 2025—data resmi Ditjen Dukcapil dan
BPS Tangsel—setiap kepala berpotensi kebagian harta karun.
Hitung sederhana bikin
mata melotot: bagi Rp5 triliun ke 1,5 juta warga, hasilnya Rp3.333.333 per
orang.
5.000.000.000.000/1.500.000=3.333.333,33
Uang segini bisa bayar
premi BPJS kelas 1 bertahun-tahun, atau hidupkan mesin pencacah rongsok era Bu
Airin jadi armada pengolah sampah super. Tapi kenyataan? TPA Cipeucang mati
suri gara-gara lahar, pinggir jalan busuk viral, warga miskin gigit jari
sementara prioritas anggaran nyasar ke proyek prestise.
Pantauan dokumen
Disdukcapil dan BPS Tangsel Dalam Angka 2025 ungkap paradoks pahit: anggaran
melimpah, tapi efektivitas nol besar. Mesin miliaran DLH berkarat di gudang,
lahar reklamasi tak kunjung reda, sampah banjiri Cipeucang. Rp3,3 juta per
jiwa? Lucu! Warga sakit bau TPA, anak main di gunung plastik, tapi DPRD diam
saja, geram aktivis Pak Budi, sambil acungkan laporan BPS yang terabaikan.
DPRD Tangsel—Dewan
Perwakilan Rakyat yang seharusnya di atas warga—kini di panggung pengadilan
publik. Mereka wajib audit prioritas: kesehatan, sampah, infrastruktur dulu,
bukan janji kosong. Tinggal hitung mundur ke 2027, Pemda harus bangun atau
roboh reputasi. Warga ultimatum: anggaran untuk rakyat, bukan rongsok!
Solusi Tajam Atasi
Defisit dan Kelalaian Lapangan:
Audit DPRD Brutal: Sidak mingguan RAPBD, potong 20%
belanja tak prioritas (Rp1 triliun!) alihkan ke TPA Cipeucang—hidupkan mesin
lama + beli 5 unit baru.
Bagi Anggaran Per Jiwa Transparan: Publikasi bulanan via
app Tangsel Transparan: Rp3,3 juta/kepala untuk BPJS gratis, TPS3R di 50 RW,
dan servis lahar Cipeucang Rp500 miliar.
SiLPA Jangan Menguap: Lock 50% defisit Rp130 miliar
khusus darurat sampah—razia pinggir jalan, reward pilah Rp50 ribu/hari per
keluarga miskin.
DPRD di Atas Warga Beneran: Bentuk komisi ad hoc
warga-DPRD, lapor real-time BPS data ke X/TikTok. Revisi Perda Anggaran 2026:
30% untuk lingkungan, nol toleransi rongsok.
Hitung Mundur 2027: Target nol defisit via pajak
progresif pengusaha lahar, crowdfunding warga untuk CCTV anggaran. Gagal? Demo
massal Pemilu 2027!
Tangsel punya amunisi
anggaran super, tinggal eksekusi atau jadi lelucon nasional. DPRD, bangun atau
mundur—warga sedang menonton! (AM2GA)
.jpg)