Dr. Misdayati dan Barisan Srikandi Tangsel Bersatu: Perkuat Peran Perempuan di Lini Politik hingga Hukum

 


Tangsel – Selasa, 23 Desember 2025, menjadi momentum krusial bagi kebangkitan gerakan perempuan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Aula Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tangsel dipadati oleh energi perubahan saat digelarnya agenda "Koordinasi Pemberdayaan Perempuan MUI Kota Tangerang Selatan".

Acara yang berlangsung khidmat ini bukan sekadar pertemuan rutin, melainkan sebuah manifestasi nyata untuk memperkuat taji perempuan dalam enam aspek vital: Pendidikan, Hukum, Ekonomi, Budaya, Politik, dan Sosial. Mengusung tema besar pemberdayaan, pertemuan ini menegaskan bahwa perempuan bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan arsitek utama peradaban di tingkat lokal.

Kehadiran Tokoh dan Sinergi Lintas Organisasi Hadir di tengah barisan tamu kehormatan, Ketua Aisyiyah Tangsel, Ibu dr. Misdayati, S.Pd, M.Pd, yang memberikan warna tersendiri dalam diskusi strategis tersebut. Kehadiran tokoh pendidikan dan aktivis perempuan ini menjadi simbol kuatnya kolaborasi antara lembaga keagamaan dan organisasi otonom dalam mengawal isu-isu perempuan.

Tak tanggung-tanggung, tak kurang dari 50 peserta yang hadir dalam beberapa Organisasi Wanita se-Tangerang Selatan turut mengirimkan delegasinya.

(Ketua Aisyiyah Tangsel bersama ibu -ibu yang hadir dalam acara)

Kehadiran massa dari berbagai latar belakang organisasi ini menciptakan sebuah konsorsium raksasa yang siap mengintervensi kebijakan publik demi kemaslahatan kaum perempuan di Tangsel.

"Ini adalah langkah besar. organisasi wanita duduk bersama MUI, kita sedang membicarakan masa depan hukum, ekonomi, dan politik yang lebih ramah perempuan," ujar salah satu peserta di sela acara.

Analisis Solutif: Langkah Konkret Pasca-Koordinasi

Agar pertemuan besar ini tidak berakhir menjadi sekadar catatan di atas kertas, berikut adalah solusi strategis yang perlu diimplementasikan :

Pembentukan Crisis Center Lintas Organisasi: Membangun pusat bantuan hukum dan sosial yang terintegrasi di antara organisasi tersebut untuk menangani kasus kekerasan terhadap perempuan secara cepat.

Inkubator Ekonomi Kreatif Perempuan : Memanfaatkan jaringan MUI dan Aisyiyah untuk menciptakan akses permodalan dan pelatihan bagi UMKM yang dikelola ibu rumah tangga di setiap kecamatan.

Satgas Literasi Politik & Hukum: Melakukan edukasi masif ke akar rumput agar perempuan Tangsel tidak hanya menjadi pemilih dalam pemilu, tetapi juga berani tampil sebagai pembuat kebijakan (legislator/eksekutif).

Forum Komunikasi Berkelanjutan: Menjadikan pertemuan ini sebagai agenda rutin bulanan agar sinergi antara MUI dan organisasi wanita tetap sinkron dalam mengawal isu sosial yang berkembang. (AM2GA)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال